Renungan Kurban

Hari ini, banyak kusaksikan mereka mencoba meniru Ibrahim dalam membuktikan ketaatan kepada Rabbnya.
Mengalirkan darah hewan seolah-olah telah menjadi kebanggaan bagi mereka.

Tapi bukan, bukan
mereka bukan Ibrahim dengan kedermawanannya
mereka tidak mampu menyamai Ibrahim
yang dengan penuh ketaatan dalam melaksanakan perintah Rabbnya
mereka pula bukan Ibrahim
yang dengan ikhlas mengurbankan putra tercintanya Isma'il

dan,
apa yang mereka kurbankan bukanlah belahan jiwa, anak mereka
seperti Ibrahim terhadap anaknya Isma'il
apa yang mereka kurbankan pun tidak bisa seikhlas Isma'il
ketika menerima tawaran untuk dikurbankan
karna kurban mereka tak lain adalah hewan-hewan
yang tak memiliki fikiran.

Sapi-sapi yang perkasa,
kambing, domba, dan onta
tak lebih hanyalah secuil dari harta yang mereka puja
yang dengan ganas mereka hunus pedang
tepat pada kerongkongan
langsung mengucurkan anyir darah penghapus dosa.

Dengan ikhlas merekapun bergeming penuh harap
agar kurban-kurban mereka mendapatkan ganti pahala
serupa pahala Ibrahim-Isma'il.

Tuhanku, meski belum mampu hambamu ini untuk ikhlas
seperti keikhlasan Ibrahim-Isma'il
meski kurbanku ini tak sebanding dengan kurban kedua nabiku Ibrahim-Isma'il
meski semua memang selalu meski
namun, ikhlasku masih penuh harap hanya kepada-Mu
untuk Kau terima apa yang aku coba ikhlaskan ini.
Hanya prasangka baikku kepad-Mu wahai Tuhanku
yang selalu coba tertanam dalam benakku.

Blora, 10 dzulhijjah 1431

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MARI BERSAMA GURATKAN KATA UNTUK MENGUBAH DUNIA
free counters

Total Tayangan