Tampilkan postingan dengan label puisi matematika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi matematika. Tampilkan semua postingan

Menikmati Senyummu

Menikmati senyummu
tak mampu logika fikirku menjelaskan
terbang imaji lebih rumit
dari sekedar bilangan irasional
yang hasil baginya tidak pernah bisa berhenti.

Bilangan irasional dari akar dua
mampu kudefinisikan dengan mudah
dikala kukuadratkan sempurna
tapi senyummu,
hanya kau sendiri yang mampu mendefinisikan
entah akan kau luluhkan dengan rumusmu
atau mungkin sengaja kau biarkan saja
agar aku berusaha menemukan jawabnya.

Menikmati senyummu
aku menjadi pangkat satu
yang selalu tersembunyi
di atas konstanta dan variabel nyata,
pangkat satu yang tak pernah dihiraukan
meski keberadaannya pasti dibutuhkan.

Pangkat satu tetap selalu tersembunyi
dan hanya senyummu yang mampu memperhatikannya.

The Square Root of 3



I fear that I will always be

A lonely number like root three



The three is all that’s good and right,

Why must my three keep out of sight

Beneath the vicious square root sign,

I wish instead I were a nine



For nine could thwart this evil trick,

with just some quick arithmetic



I know I’ll never see the sun, as 1.7321

Such is my reality, a sad irrationality



When hark! What is this I see,

Another square root of a three



As quietly co-waltzing by,

Together now we multiply

To form a number we prefer,

Rejoicing as an integer



We break free from our mortal bonds

With the wave of magic wands



Our square root signs become unglued

Your love for me has been renewed .
MARI BERSAMA GURATKAN KATA UNTUK MENGUBAH DUNIA
free counters

Total Tayangan