Raihlah Simpati Orang Lain

Kemampuan seorang hamba untuk meraih simpati, cinta, dan empati orang lain adalah satu dari sekian cara untuk mendapatkan kebahagiaan. Nabi Ibrohim berkata,
{Dan, jadikan aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.}
(QS. Asy-Syura :84)
Menurut para ahli tafsir, kata lisana shidqin dalam ayat di atas berarti pujian yang baik.
Alloh juga berfirman berkaitan dengan Nabi Musa.
{Dan Aku Telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku.}
(QS. Thaha: 39)
Para ahli tafsir menafsirkan mahabbah dalam ayat di atas sebagai pengasihan, sehingga bisa dikatakan dengan lain perkataan: Bila ada orang lain melihatmu, maka ia pasti suka kepadamu.
Dalam sebuah Hadits Shahih disebutkan: “Kalian adalah saksi-saksi yang ada diatas bumi”, sedangkan lidah manusia itu adalah pena kebenaran.
Dalam sebuah riwayat shahih yang lain juga disebutkan: “Sesungguhnya Jibril menyeru penghuni langit, ‘Sesungguhnya Alloh mencintai fulan, maka seluruh penghuni langit pun mencintainya. Dan, iapun datakdirkan untuk diterima di muka bumi.
Penampilan yang selalu ceria, tutur kata yang lembut, dan akhlak yang baik akan menumbuhkan simpati orang lain. Sikap yang lembut adalah faktor kuat untuk menarik simpati orang lain. Atas dasar itulah Rosululloh pernah bersabda, “Tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu, kecuali ia akan menghiasinya. Dan tidaklah kelemahlembutan itu dicabut, kecuali akan menjadi cela.”
Rosululloh juga bersabda,“Barangsiapa tidak diberi kelemahlembutan,maka dia telah terhalang dari semua kebaikan.”
Seorang bijak bestari mengatakan, “Kelemahlembutan itu mampu menarik ular keluar dari liangnya.”
Orang-orang barat mengatakan,”Ambillah madunya, tapi jangan merusak sarangnya.”
Dalam hadits shahih disebutkan: “Seorang mukmin itu ibarat seekor lebah, yang makan dari makanan yang baik, menghasilkan yang baik, dan jika hinggap di atas sebuah dahan maka dia tidak merusakknya.”
MARI BERSAMA GURATKAN KATA UNTUK MENGUBAH DUNIA
free counters

Total Tayangan